Senin, 15 Juli 2019
Sodium Bikarbonat & Hiperkalemia
Hiperkalemia adalah suatu kondisi di mana kadar kalium dalam aliran darah abnormal tinggi. Karena kisaran normal untuk tingkat kalium sempit, perubahan kecil dalam tingkat elektrolit ini dapat memiliki efek kesehatan yang signifikan. Perawatan hiperkalemia melibatkan penggunaan beberapa obat. Salah satunya adalah natrium bikarbonat.
stetoskop dan EKG
(Gambar: HEMARAT / iStock / Getty Images)
Penyebab
Penyakit ginjal biasanya merupakan faktor dalam hiperkalemia. Penyebab hiperkalemia yang paling umum adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring kelebihan kalium dari darah dan masuk ke urin. Kondisi-kondisi ini termasuk gagal ginjal akut dan kronis; glomerulonephritis, atau radang glomeruli, unit mikroskopis yang bertugas menyaring darah di dalam ginjal; dan penyebab obstruktif penyakit ginjal, seperti batu ginjal dan kista. Kondisi lain yang menyebabkan hiperkalemia termasuk penyakit Addison, yang disebabkan oleh kekurangan aldosteron, hormon penting dalam menghilangkan kalium dan natrium dalam ginjal, dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol.
Gejala
Gejala awal hiperkalemia biasanya ringan dan termasuk kelemahan dan kelumpuhan otot, mual dan kelelahan. Komplikasi hiperkalemia yang paling berbahaya adalah aritmia, atau irama mendengar abnormal. Aritmia ini dapat menyebabkan denyut yang terlewati, pusing, sesak napas, dan nyeri dada. Aritmia yang berbahaya, yang disebut fibrilasi ventrikel, membuat jantung bergetar, mengurangi kemampuannya untuk memompa darah. Aritmia ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Pengobatan
Pengobatan hiperkalemia melibatkan melindungi jantung terhadap serangan aritmia, dan menurunkan tingkat kalium dalam aliran darah. Salah satu obat yang digunakan untuk mengurangi hiperkalemia adalah natrium bikarbonat. Obat-obatan lain yang membantu mengurangi tingkat kalium termasuk insulin, yang membantu mendorong kalium ke dalam sel-sel tubuh; resin penukar kation, yang mengurangi penyerapan kalium dari saluran pencernaan; dan diuretik, untuk mempercepat ekskresi kalium ke dalam urin.
Sodium Bikarbonat
Sodium bikarbonat bekerja dengan meningkatkan pergerakan kalium dari darah ke dalam sel. Tubuh menyimpan kalium di dalam sel, dengan hanya sedikit dalam aliran darah. Asidosis, di mana aliran darah menjadi asam, menyebabkan peningkatan pelepasan kalium dari sel ke dalam darah. Asidosis dapat disebabkan oleh diabetes, dehidrasi parah dan obat-obatan tertentu. Sodium bikarbonat menurunkan keasaman darah, yang kemudian membalikkan pelepasan kalium dari sel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar